BONUS NEW MEMBER..
100% HANYA DI METALBET.NET

Minggu, 26 April 2015

Dia mengocok-ngocokkan k0ntolnya keluar masuk n0nokku

Sesampai dirumah, aku segera menyiapkan air mandi dan membereskan jemuranku semalem. Karena besok mo pulang, tentunya malem ini aku gak nyuci pakeanku, tapi menyucikan pakean kang Ajat seperti kmaren2, kawatir besok siang belon kering. Selesai mandi, aku masih mengenakan seragam tidurku seperti biasa. Aku sedang menjemur pakeannya. Dia rupanya dah gak mau mengendalikan dirinya lagi. Aku dipeluknya dari belakang. Toketku langsung diremasnya dengan gemas. Karena aku gak mengenakan bra, pentilku langsung meneras karena remasannya. Tangannya segera memlintir2 pentilku, aku mulai melenguh nikmat, “kaaang…” Dia menciumi leherku dan telingaku dari belakang. Itu salah satu bagian sensitif ditubuhku sehingga napsuku segera berkobar. Aku menggeser2kan pantatku ke selangkangannya, terasa keras sekali, rupanya dia juga dah napsu sekali, mungkin gara2 dimotor aku mengelus2 selangkangannya terus. Aku ditariknya ke kamarnya. Di kamar, dengan ganas dia segera memelukku dan mencium bibirku dan menjilati leherku. Tanktopku dibukanya, sehingga aku hanya mengenakan celana pendekku. Pentilku tampak menonjol, sudah mengeras. Perlahan dia menciumi toketku. Aku mulai mendesah perlahan ketika pentilku dihisapnya. Setelah puas menikmati toketku, dia menciumku kembali. “Tadi dimotor kamu gesek2 k0ntolku. sekarang diisep ya” katanya lagi. Kubuka retsleting celananya sekaligus dengan CDnya, sehingga k0ntolnya yang sudah tegang membengkak
mencuat keluar. k0ntolnya mulai kukocok-kocok perlahan. Dia mendorong kepalaku ke arah k0ntolnya. “Isep Nes”, desahnya ketika mulutku mulai mengulum kepala k0ntolnya. k0ntolnya kukocok2 perlahan. “Nikmat Nes” erangnya. Dia menyibakkan rambut yang menutupi wajahku. “Terus Nes, enak banget, ” katanya lagi. Akupun mengeluarkan k0ntolnya dari mulut dan mulai menjilatinya. Kemudian k0ntolnya kujejalkan dalam mulutku. Dia mengelus-elus rambutku, ketika mulutku memompa k0ntolnya. Dia sudah sangat bernapsu sekali. Celana pendekku dilepasnya sehingga aku telah bertelanjang bulat. Dia duduk dikursi dan aku disuruhnya duduk di atas pangkuannya sambil menghadap memunggunginya. Dia
melepaskan baju yang tersisa. Dia menciumi pundakku, dan mengarahkan k0ntolnya yang sudah berdiri tegak ke n0nokku. Wah si akang sukanya to the point rupanya, tapi gak masalah karena akupun sudah bernapsu sekali pengen ngerasain k0ntolnya masuk. “Ohh kang, besarnya. Enak, ahh, ent0tin Ines kang”, desahku. Dia mengenjotkan k0ntolnya keluar masuk n0nokku, gerakannya terbatas karena aku ada pangkuannya. Toketku yang berayun-ayun seirama enjotannya diremasnya. “Ohh, kang, Enak kang, Enjot terus kang” kataku sambil melingkarkan tanganku ke belakang merengkuh kepalanya. Dia menciumku bibirku sebentar dan kemudian menghisap toketku sambil terus mengenjot n0nokku. “Ohh kang, enak banget, besar banget” eranganku semakin menjadi, dan tak lama aku pun menjerit. Tubuhku menggelinjang-gelinjang dalam dekapannya. Tak lama, “Nes, aku juga mo ngecret Nes, dikeluarin dimana?” “Didalem aja kang, biar tambah nikmat”. diapun mengerang nikmat ketika ngecret dalam
n0nokku. Kamipun melepas lelah sejenak sambil berciuman kembali. “Enak ya kang” kataku.


Aku menuju kekamar mandi membersihkan n0nok dan jembutku yang belepotan cairanku dan pejunya. Selang beberapa saat aku keluar lagi. “Udah siap lagi ya Nes”, dia menggangguku. “Iyalah kang, kan akang yang ngundang Ines buat asik2an”. Melihat aku yang masih berbugil ria itu
sepertinya dia napsu lagi. k0ntolnya sudah berdiri tegang lagi. Dia berbaring di ranjang. “Kang, ngelihatnya kok begitu amat sih ?” kataku. “Nes, sudah malam nih, kita tidur saja” katanya.”Mau tidur atau nidurin Ines mas”, godaku. “Tidur setelah nidurin kamu lagi dong”, jawabnya. Aku berbaring disebelahnya. Toketku dielus2nya. “Nes, kamu seksi sekali”, katanya merayu. Aku hanya tersenyum, tidak menjawab rayuannya. Elusan tangannya di toketku berubah menjadi remasan remasan halus. “Kaaang “, aku memeluknya. Dia memelukku juga serta mencium bibirku. Dia begitu menggebu gebu melumat bibirku, kujulurkan lidahku kedalam mulutnya. Nafasku menjadi cepat serta tidak beraturan. Setelah beberapa saat kami berciuman, aku menggeser badanku sehingga sekarang sudah berada di atas badannya. Dia semakin ganas saja dalam berciuman.
Dia memeluk badanku rapat2 sambil menciumiku. Kemudian aku menciumi lehernya dan terus turun kearah dadanya. Dia berdesis “Nes, sshh”. Aku terus menciumi badannya, turun ke bawah dan ketika sampai disekitar pusarnya, kucium sambil menjilatinya sehingga terasa sekali k0ntolnya kian menegang. “Nes, aduuh” dan aku secara perlahan terus turun dan ketika sampai disekitar k0ntolnya, kucium dan
kuhisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. “Sshh, Nes” katanya lagi. k0ntolnya sudah ngaceng keras sekali, mengacung ke atas. Kupegang k0ntolnya dan kukocok pelan pelan. k0ntolnya kumasukkan kemulutku. “Aahh”, teriaknya keenakan. Aku segera menaik turunkan mulutku pelan2 dan sesekali kusedot dengan keras. “Nes, enaak. Ayo dong Nes. Sini, aku juga kepingin”, katanya sambil menarik
badanku. Aku mengerti kemauannya dan kuputar badanku tanpa melepas k0ntolnya dari mulutku. Posisi nya sekarang 69 dan aku berada diatas badannya. n0nokku dijilatinya. Aku menggelinjang setiap kali bibir n0nokku dihisapnya. Dengan mulut yang masih tersumpal k0ntolnya aku bergumam. Dia membuka belahan n0nokku pelan2 dan dijulurkannya lidahnya untuk menjilati dan menghisap hisap seluruh bagian dalam n0nokku. Kulepas k0ntolnya dari mulutku sambil mengerang, “kang, ooh”, sambil berusaha
menggerak gerakkan pantatku naik turun sehingga sepertinya mulut dan hidungnya masuk semuanya
kedalam n0nokku. “Kang, terus kaang” Apalagi ketika it ilku dihisap, aku mengerang lebih keras “kaaang, teeruuss”. it ilku terus dihisap hisapnya dan sesekali lidahnya dijulurkan masuk kedalam n0nokku. Gerakan pantatku semakin menggila dan cepat, semakin cepat dan akhirnya, “Kang, Ines nyampee”, sambil menekan pantatku kuat sekali kewajahnya. Aku terengah engah. Perlahan lahan dia menggeser badanku kesamping sehingga aku tergeletak di tempat tidur. Dengan masih terengah2 aku memanggilnya, “Kang peluk Ines, kang” dan segera saja dia memutar posisi badannya lalu memelukku dan mencium bibirku.
Mulutnya masih basah oleh cairan n0nokku. “Kaang”, kataku dengan nafas nya sudah mulai agak teratur. “Apa Nes”sahutnya sambil mencium pipiku. “Kang, nikmat banget ya dengan akang, baru dijilat saja Ines sudah nyampe”, kataku manja. “Nes sekarang boleh gak aku… “, sahutnya sambil meregangkan kedua kakiku.


Dia mengambil ancang2 diatasku sambil memegang k0ntolnya yang dipaskan pada belahan n0nokku. Perlahan terasa kepala k0ntolnya menerobos masuk n0nokku. Dia mengulum bibirku sambil menjulurkan lidahnya kedalam mulutku. Aku menghisap dan mempermainkan lidahnya, sementara dia mulai menekan pantatnya pelan2 sehinggga k0ntolnya makin dalam memasuki n0nokku dan blees, k0ntolnya sudah masuk setengahnya kedalam n0nokku. Aku berteriak pelan “aahh kaang” sambil mencengkeram kuat di punggungnya. Kedua kakiku segera kulingkarkan ke punggungnya, sehingga k0ntolnya sekarang masuk seluruhnya kedalam n0nokku. Dia belum menggerakkan k0ntolnya karena aku sedang mempermainkan otot2 n0nokku sehingga dia merasa k0ntolnya seperti dihisap hisap dengan agak kuat. “Nes, terus.Nes, enaak sekalii, Nes”, katanya sambil menggerakkan k0ntolnya naik turun secara pelan dan teratur. Aku secara perlahan juga mulai memutar mutar pinggulku. Setiap kali k0ntolnya ditekan
masuk kedalam n0nokku, aku melenguh “sshh kaaang”, karena kurasakan k0ntolnya menyentuh bagian n0nokku yang paling dalam. Karena lenguhanku, dia semakin terangsang dan gerakan k0ntolnya keluar masuk n0nokku semakin cepat. Aku semakin keras berteriak2, serta gerakan pinggulku semakin cepat juga. Dia semakin mempercepat gerakan k0ntolnya keluar masuk n0nokku. Aku melepaskan jepitan kakiku di pinggangnya dan mengangkatnya lebar2, dan posisi ini mempermudah gerakan k0ntolnya keluar masuk n0nokku dan terasa k0ntolnya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian kurasakan rasa nikmat yang menggebu2, kupeluk dia semakin kencang dan akhirnya “ayo kang, Ines mau keluar
kaaang”. “Tunggu Nes, kita sama sama”, sahutnya sambil mempercepat lagi gerakan k0ntolnya. “Aduhh kaaang, Ines nggak tahaan, kaaang, ayoo sekarang”, sambil melingkarkan kembali kakiku di punggungnya kuat2. “Nes, aku jugaa”, dan terasa creeeeeeet…creeeeeet…crrreeettt..pejunya muncrat keluar dari k0ntolnya dan tumpah didalam n0nokku. Terasa dia menekan kuat2 k0ntolnya ke n0nokku. Dengan nafas yang terengah engah dan badannya penuh dengan keringat, dia terkapar diatasku dengan k0ntolnya masih tetap ada didalam n0nokku. Setelah nafasku agak teratur, kukatakan didekat telinganya “Kang, terima kasih ya. Ines puas banget barusan,” sambil kukecup telinganya. Dia tidak menjawab atau berkata apapun dan hanya menciumi wajahku. Setelah diam beberapa lama lalu aku diajaknya membersihkan badan di kamar mandi dan terus tidur sambil berpelukan.


Ketika aku bangun, hari udah tertang. Masih bertelanjang bulat, aku kekamar mandi. Dia sedang gosok gigi. Melihat aku masuk kamar mandi, dia segera membersihkan busa odol dan memelukku. Hebatnya k0ntolnya udah ngaceng lagi. “Nes sarapan yuk”, ajaknya sambil meremas2 toketku. Leherku diciuminya dengan penuh napsu. Itu membuat napsuku juga bangkit dengan cepat. Dia segera duduk di bangku yang ada dikamar mandi, gak tau buat apa, dan aku dipangkunya dalam posisi memunggunginya. Kuarahkan
k0ntolnya ke belahan bibir n0nokku. Dengan menggunakan tanganku, kugesek- gesekkan ujung k0ntolnya ke belahan bibir n0nokku. Kutempelkan ujung k0ntolnya ke ujung it ilku dan kugesek-gesekkan naik turun. Kini n0nokku kembali mengeluarkan cairan bening. Kemudian k0ntolnya yang sudah ngaceng keras kembali dimasukkannya ke dalam n0nokku. Awalnya agak sulit juga k0ntolnya masuk kedalam n0nokku. Tetapi dengan sedikit bersusah payah akhirnya ujung k0ntolnya berhasil menyeruak ke dalam n0nokku
yang kubantu dengan sedikit menekan badanku kebawah, dan kuangkat kembali pantatku hingga lama kelamaan akhirnya berhasil juga k0ntolnya amblas semua ke dalam n0nokku. Dengan posisi begini membuatku harus aktif mengocok k0ntolnya dengan cara mengangkat dan menurunkan kembali pantatku, sehingga n0nokku bisa meremas dan mengocok-ngocok k0ntolnya. k0ntolnya terasa sekali menggesek-gesek dinding bagian dalam n0nokku. Saat aku duduk terlalu ke bawah, k0ntolnya terasa sekali menusuk keras n0nokku, nikmat yang kurasakan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi. n0nokku semakin lama semakin basah sehingga keberadaan k0ntolnya dalam n0nokku sudah tidak sesesak tadi. Kini aku pun sudah tidak kuat lagi menahan napsuku. Aku tidak mampu lagi mengangkat dan menurunkan pantatku seperti tadi, kini aku hanya bisa terduduk dalam posisi k0ntolnya masih tertancap di dalam n0nokku. Kugoyang-goyangkan saja pantatku sambil duduk di pangkuannya, persis seperti Inul menggoyangkan pinggul dan pantatnya, ngebor. Kedua tangannya sedari tadi asyik meremas kedua toketku. Pentilku dicubit dan dipilin-pilinnya sehingga menimbulkan sensasi tersendiri bagiku. Dia rupanya tidak mampu bertahan lama merasakan goyang ngebor gaya Inul yang kulakukan. “Aduuh..! Nes, hebat banget empotan n0nok kamu! Aku hampir ngecret nich!” serunya sambil tetap memilin pentilku. “Kita keluarin sama-sama yuk!” sahutku sambil mempercepat goyanganku.


Dia rupanya sudah benar- benar tidak mampu bertahan lebih lama lagi hingga didorongnya aku sedikit ke depan sambil dia berdiri, sehingga posisiku menungging membelakanginya sambil berpegangan ke tembok, tetapi k0ntolnya masih menancap di dalam n0nokku. Dia berdiri sambil mengambil alih permainan, dia mengocok-ngocokkan k0ntolnya keluar masuk n0nokku dalam posisi doggy style. “Aa..Aacch!” kini giliranku yang menyeracau tidak karuan. Aku merasakan kedutan-kedutan di dalam n0nokku, terasa sekali semburan hangat yang menerpa dinding n0nokku, pejunya rupanya langsung muncrat keluar memenuhi n0nokku. Bersamaan dengan itu, aku pun mengalami hal yang serupa, kurasakan kedutan n0nokku berkali- kali saat aku nyampe. Kami nyampe dalam waktu hampir bersamaan hingga n0nokku kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, saking penuhnya sehingga tidak tertampung
seluruhnya. Cairan kami yang telah tercampur itu, meleleh keluar melalui celah n0nokku dan merembes keluar hingga membasahi perutku karena posisiku masih setengah menungging saat itu. Kami pun melanjutkan mandi bersama. Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuh kami masing-masing dengan handuk. “Nes, kapan kamu survei lagi kesini. kalo survei lagi yang lama ya Nes, biar kita bisa bernikmat ria lagi”. “Iya kang, sama akang nikmat banget deh. Trima kasih ya kang dah dibantuin surveinya sampe selesai trus dikasi bonus nikmat lagi”. Kembali kami melakukan aktivitas rutin, sarapan, aku berkemas untuk kekantor kep des. Diapun demikian. Setelah menerangkan isi laporan, kesimpulan dan rekomendasi kepada tim inti kantor kep des, termasuk ke pak kep desnya, aku berpamitan untuk menuju ke desa Ci Pokan dimana seharusnya ke2 temanku yang tugas disana dah menunggu. Kan Ajat mengantarkanku dengan motornya. Sepanjang jalan, aku menggesek2 k0ntolnya. “Nes, kamu nakal deh.
        BONUS NEW MEMBER..
100% HANYA DI METALBET.NET

Daftar Isi

 
Copyright © 2011. Agen Judi Bola Online Terpercaya . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates